Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Translate

Pengikut

Entri Populer

Kamis, 11 Februari 2016

              Workshop Permainan Tradisional merupakan salah satu rangkaian acara Tabalong Ethnic Festival 2016 yang akan dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2016 pukul 15.00 WITA di Taman Kota Tanjung, workshop ini dilaksanakan bekerjasama dengan FAD (Forum Anak Daerah) Kab. Tabalong dan volunteer lainnya,  bertujuan untuk menghidupkan kembali permainan tradisional yang sudah tergantikan oleh permainan modern, dan sudah mulai jarang dimainkan oleh anak-anak zaman sekarang, ini adalah beberapa jenis permainan tradisional yang akan dimainkan,


      1.Batungkau

                Permainan ini pada umumnya dikenal dengan nama permainan Egrang di Indonesia dan dikenal dengan nama Batungkau di Provinsi Kalimantan Selatan. Permainan tradisional yang menggunakan bambu atau kayu sebagai media permainan nya ini menuntut para pemain harus bisa berjalan dengan menaiki bambu/kayu tersebut. Permainan ini sudah ada sejak dahulu kala dan merupakan permainan yang membutuhkan keterampilan dan keseimbangan tubuh. Nilai-nilai yang bisa kita ambil dari permainan ini adalah kerjakeras, keuletan dan sportivitas.


      2.Kilanan

                 Permainan tradisional ini cukup memerlukan jengkalan tangan sebagai media permainannya, pada awalnya di mulai dengan jengkalan satu tangan yang secara vertikal di letakkan di atas tanah kemudian pemain lawan harus melompatinya, jika ia bisa melompatinya maka ia harus melewati tahap selanjutnya, yakni jengkalan dua tangan, dan begitu seterusnya yakni bertambah satu jengkal untuk setiap levelnya. Permainan ini mengajarkan kita bahwa jika semakin tinggi levelnya akan banyak rintangan yang sulit dilewati, sama halnya seperti dalam kehidupan semakin dewasa seseorang semakin sulit juga rintangan dalam hidupnya.


      3.Balogo

                 Balogo adalah permainan tradisional Provinsi Kalimantan Selatan, permainan ini memerlukan penapak (stik atau alat pemukul yang terbuat dari kayu) dan Logo (terbuat dari tempurung kelapa). Logo- logo tersebut di pasang tegak lurus di atas tanah dengan garis pasang yang telah ditentukan kemudian akan di robohkan oleh logo yang dilontarkan dengan penapak/stik.

      4.Cuk-Cuk Bimbi

         Permainan ini hanya memerlukan sebuah kerikil atau gumpalan kertas dan lagu, yang liriknya dibawah ini,

              Cuk cuk bimbi, bimbiku daun sarunai

            Tacucuk takulibi, muhanya kaya panai

            Sagincul liyu liyu, sagincul liyu-liyu

           Satu orang harus berperan sebagai penebak dan memposisikan diri seperti sedang bersujud sambil memejamkan matanya. Kemudian, pemain yang lain duduk melingkarinya dan menyanyikan lirik lagu diatas sambil mengelilingkan batu atau gumpalan kertas ke setiap telapak tangan pemain lalu berhenti ketika lagu selesai. Pemain yang berperan sebagai penebak harus menebak di tangan pemain yang mana gumpalan tersebut berada.

      5.Dakuan

              Dakuan adalah sebutan untuk permainan yang dikenal dengan nama “Congklak” di Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu kecil. Permainan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan congklak yang terbuat dari kayu dan plastik, dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji congklak . Pada papan congklak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua sisinya.
Permainan Dakuan memiliki 7 lubang dan masing-masing berisi 7 biji. Tujuh adalah jumlah hari dalam satu minggu. Jumlah biji yang ada pada lubang kecilpun sama. Artinya, tiap orang mempunyai jatah waktu yang sama dalam seminggu, yaitu 7 hari.       

      6.Tiwah Kaleng

              Permainan tradisional Tiwah Kaleng adalah permainan kelompok yang diwariskan oleh orang tua secara turun temurun sejak dahulu namun tidak semua anak mengenal permainan ini. Kata “Tiwah” sama artinya dengan lempar, jadi permainan ini biasanya di sebut Lempar kaleng. Permainan ini sering dimainkan di lapangan atau halaman rumah. Jumlah pemain  tidak dibatasi, biasanya 5-10 anak dalam satu kelompok.

     7.Basungkit     

                 Basungkit merupakan permainan kelompok, terdiri dari dua kelompok. Permainan ini menggunakan alat dari dua potongan bambu yang satu menyerupai tongkat berukuran kira kira 30 cm dan lainnya berukuran lebih kecil. Pertama potongan bambu yang kecil ditaruh di antara dua batu lalu dipukul oleh tongkat bambu, diteruskan dengan memukul bambu kecil tersebut sejauh mungkin, pemukul akan terus memukul hingga beberapa kali sampai suatu kali pukulannya tidak mengena/luput/meleset dari bambu kecil tersebut. Setelah gagal maka orang berikutnya dari kelompok tersebut akan meneruskan. Sampai giliran orang terakhir. Di Indonesia permainan ini lebih dikenal dengan nama “Gatrik”, permainan ini melatih jiwa sportifitas dan berkompetisi secara jujur, terampil, dan cekatan.


      8.Ular Naga Panjangnya

             Permainan tradisional ini adalah salah satu permainan berkelompok dimana dua orang pemain yang bertindak sebagai ketua kelompok menyatukan tangan dan membentuk terowongan, kemudian pemain yang lain berbaris dan berpegangan pada pundak teman yang ada didepannya, kemudian barisan tersebut memasuki terowongan sambil menyanyikan lagu ular naga.

    Ular naga panjangnya bukan kepalang

           Menjalar-jalar selalu riang kemari

           Umpan yang lezat itulah yang dicari

            Ini dianya yang terbelakang.


        Saat lagu selesai terowongan akan turun dan menangkap anak yang sedang melewati terowongan. Kemudian anak tersebut harus memilih untuk bergabung dengan penjaga di sebelah kiri atau kanan. Kelompok yang memiliki barisan paling panjanglah yang akan jadi pemenangnya.


      9.Tali Ulai    

           Permainan yang identik dengan anak perempuan ini di Indonesia pada umumnya di kenal dengan nama “Lompat Tali” dan dikenal dengan nama “Tali Ulai” di Provinsi Kalimantan Selatan. Pemain pada awalnya di bagi menjadi dua kelompok yaitu pemegang karet dan pelompat karet. Permainan ini tergolong sederhana karena hanya melompati anyaman karet dengan ketinggian tertentu. Jika pemain dapat melompati tali-karet maka dia akan terus bermain dan jika gagal, ia harus bertukar peran dengan pemegang tali-karet.


      10.Bapidak Biji Para

               Permainan tradisional ini memanfaatkan biji karet sebagai media permainannya. Tiap satu kali permainan, masing-masing pemain memiliki satu undas pertahanan, permainan ini dilakukan oleh dua orang, kemudian mereka meletakkan undas mereka saling tindih, pemain yang menjadi giliran pertama diberikan kesempatan untuk memukul tindihan biji karet tersebut, pemain yang bijinya tetap utuhlah yang menjadi pemenangnya.


      11.  Tandik Manjangan

                Permainan tradisional ini dilakukan oleh dua kelompok yaitu kelompok yang bermain dengan kelompok yang menjaga, permainan ini memanfaatkan bambu sebagai medianya. Kelompok yang menjaga bertugas untuk menggerakan  bambu sesuai dengan hitungan yang telah di tentukan. Pemain harus melompat sesuai dengan irama buka tutup bambu yang digerakkan dan harus menghindar agar tidak terjepit.

      12.  Badamprak

            Badamprak merupakan permainan tradisional lompat–lompatan pada bidang–bidang datar yang digambar diatas tanah, dengan membuat gambar kotak-kotak kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu kekotak berikutnya dan menggunakan batu/semen sebagai undas permainan, kotak yang berisi undas tersebut tidak boleh di lewati. Pada umumnya permainan ini di Indonesia dikenal dengan nama “Engklek” dan biasa dimainkan oleh 2 sampai 5 anak perempuan. Permainan ini mengandung simbol dari usaha manusia untuk membangun tempat tinggal atau rumahnya. Selain itu juga memiliki filosofi sebagai simbol usaha manusia untuk mencapai kekuasaan.    

Minggu, 31 Januari 2016

      Tabalong Ethnic Festival is getting closer, this event will be held on February 2016, 15 until 21 in Tanjung, Tabalong Regency, South Borneo, Indonesia. So that, this is information about tourism destinations that will be the choice inside watching this grand cultural event,

Tabalong Ethnic Festival sudah semakin dekat, event budaya ini akan dilaksanakan pada tanggal 15-21 Februari 2016  di Tanjung, Kab. Tabalong, Kalimantan Selatan, Indonesia. Dan ini adalah informasi mengenai destinasi wisata yang bisa menjadi pilihan sambil menyaksikan event budaya akbar ini,  

1.      Air Terjun Lano
Lano Waterfall is located in Lano Village, Jaro District, approximately 85 km from the center of Tanjung (the capital regency) by driving two or four-wheeled vehicles within 1.5 hours, the condition of the road is quite good because that is already paved. After parking the vehicle at the gate, to reach the location you will walk navigate the beauty of Borneo’s Forest. And then after an hour walk, you can see the waterfall which has height approximately 15 meters, which is surrounded by forests are still unexploited. If you are lucky you will meet with an endemic bird of Borneo which is quite rare, the hornbill (Enggang).

Objek wisata Air Terjun Lano terletak di Desa Lano, Kecamatan Jaro berjarak sekitar 85 km dari pusat Kota Tanjung melalui jalur darat dengan mengendarai roda dua dan empat dalam waktu 1,5 jam, kondisi jalan dari pusat kota menuju tempat objek wisata kondisinya cukup baik yakni sudah beraspal. Setelah memarkirkan kendaraan di gerbang tempat wisata, untuk mencapai lokasi air terjun anda akan berjalan kaki sambil menyusuri keindahan hutan Kalimantan. 
Sesampainya setelah satu jam berjalan kaki, anda akan di suguhkan dengan panorama air terjun dengan tinggi kurang lebih 15 meter, yang di kelilingi hutan yang masih asri. Jika anda beruntung anda akan bertemu dengan burung endemik Kalimantan yang sudah cukup langka, yakni Burung Enggang.

2.   Goa Liang Tapah

Goa Liang Tapah is located in Garagata Village, Jaro District. We can get there about 65 km from the center of  the capital regency for 1 hour 20 minutes. Unfortunately for four-wheeled vehicles can not directly reach the site because the access road is not adequate, so we must continue to walk for 10 minutes to reach the location of the cave.

Which makes the cave became one of the tourism destination is the size of this cave big enough, there are beauty stalactites and stalagmites and there are also highlands’s water sources that naturally formed pools with crystal clear blue water.

Objek wisata Goa Liang Tapah terletak di Desa Garagata, Kecamatan Jaro yang kurang lebih berjarak sekitar 65 km dari pusat Kota Tanjung melalui jalur darat dalam waktu 1 jam 20 menit. Untuk kendaraan roda empat sayangnya belum bisa langsung mencapai lokasi karena akses jalan tidak memadai, jadi harus meneruskan dengan berjalan kaki selama 10 menit untuk mencapai lokasi goa tersebut.

        Yang membuat goa tersebut menjadi salah satu pilihan destinasi wisata dikarenakan di dalam goa yang cukup besar ini terdapat stalagtit dan stalagmit yang indah dan juga terdapat sumber mata air yang secara alami membentuk kolam di dalam goa dengan air jernih yang berwarna biru kehijauan.

3. Goa Liang Kantin
Liang Kantin Cave located in Nalui Village, Jaro District. Approximately less than 60 km within 1 hour traveling through the land. Before arriving in the cave we will be spoiled with a very wide panorama of rice fields and Batu Bakumpai Hill. Batu Bakumpai Hill has very unique spe, because it resembles a man who was sleeping, and then we can find Liang Kantin Cave in the foothill, inside the cave there are stalactites and stalagmites, as well as the rocks that resembles a canteen, and local residents said it is heritage of kingdom in the ancient times.

       Objek wisata goa liang kantin terletak di Desa Nalui, Kecamatan Jaro berjarak sekitar kurang lebih 60 km dalam kurun waktu 1 jam perjalanan melalui jalur darat. Sesampainya memasuki gerbang objek wisata kita akan dimanjakan dengan panorama persawahan yang sangat luas dengan berlatarkan pemandangan Bukit Batu Bakumpai. Bukit Batu Bakumpai sendiri bentuknya sangat unik, karena menyerupai manusia yang sedang tidur, di kaki bukit tersebutlah Goa Liang Kantin terletak, di dalam goa tersebut terdapat stalagtit dan stalagmit, serta bebatuan yang menyerupai sebuah kantin yang konon kata warga setempat adalah peninggalan kerajaan pada zaman dahulu. 

 4. Rumah Pohon 
The tree house is located in Kinarum Village, Upau District, can be reached with two and four-wheeled vehicles with 40 km for approximately 45 minutes. And then 1 kilometer before reaching the tree house, beautiful views of the Meratus Mountains and Forests of Borneo will make the trip you do not feel bored.
In addition, Upau District inhabited by the Dayak Deah tribe is still thick of culture and in a certain time, they are usually often held Dayak traditional rituals such as Mambuntang Mamalemate, Manaik manau and others. So visiting here we are not only traveled the nature but also traveled the culture. Highly recommended to visit this place in morning or afternoon because we can watch the beautiful panorama view over the sunset and sunrise and we can feel Mountains’s fresh air.

        Rumah pohon ini terletak di Desa Kinarum, Kecamatan Upau, dapat dicapai dengan kendaraan roda dua dan empat dengan 40 km kurang lebih 45 menit. Kurang lebih 1 kilometer sebelum mencapai rumah pohon tersebut, pemandangan Pegunungan Meratus dan indahnya Hutan Kalimantan akan membuat perjalanan anda tidak terasa bosan.

Selain itu Kecamatan Upau dihuni oleh suku Dayak Deah yang masih kental akan budayanya dan dalam waktu tertentu biasanya sering diadakan ritual adat khas Dayak Deah seperti Mambuntang Mamalemate, Manaik Manau dan lainnya. Jadi berkunjung ke sini kita tidak berwisata alam tetapi juga berwisata budaya. Sangat di rekomendasikan untuk mengunjungi pada saat subuh atau sore hari karena kita menyaksikan panorama yang lebih indah yakni sunset dan sunrise serta sejuknya hawa pegunungan meratus pada pagi hari.

5. Danau Biru 

The lake is located on the border Tabalong Regency and Hulu Sungai Utara Regency. The lake formed by mining excavation. The lake has blue-green water , you can navigate the beauty of the lake by renting a canoe or lanting at a fairly low cost. This object can be reached within 45 minutes by land use of two and four-wheeled vehicles.

Danau ini terletak di perbatasan Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Danau yang merupakan bekas galian tambang ini memiliki air yang berwarna biru kehijauan. Kalian dapat menyusuri keindahan danau tersebut dengan menyewa sampan atau lanting dengan biaya yang cukup murah. Objek ini bisa dicapai dalam waktu 45 menit melalui jalur darat menggunakan kendaraan roda dua dan empat.

 6. Tanjung Puri
This tourism place is located in the Kasiau Village, Murung Pudak District, approximately 16 km or 20 minutes from the center of Tanjung City. It is recommended as a family tourism because there is an artificial lake with gazebos that are intended as a place to relax, and now there can be encountered some tree house that can be used to see view the lake from above.

         Objek wisata ini terletak di Desa Kasiau, Kecamatan Murung Pudak, kurang lebih 16 km atau 20 menit dari pusat Kota Tanjung. Objek wisata ini direkomendasikan sebagai wisata keluarga karena di sana merupakan sebuah danau buatan dengan gazebo-gazebo yang diperuntukan sebagai tempat bersantai, dan sekarang disana dapat kita jumpai beberapa rumah pohon yang bisa digunakan untuk melihat pamandangan danau tersebut dari atas.


      7. Riam Mambanin
         Riam Mambanin is located in Marindi Village, Haruai District, approximately 35 km from Tanjung City, the capital regency. And  it can be reached in less than 45 minutes. We can use two-wheeled vehicles is approximately 60 minutes to reach the location, but for four wheleed vehicles can not directly reach it, we must continue walk for 1 hour. After reaching the location, we will find a cascade flow as high as 6 meters which is quite heavy with rocks and green forest landscape.

             Riam Mambanin ini terletak di Desa Marindi, Kecamatan Haruai kurang lebih 35 km dari pusat kota Tanjung dan dapat di tempuh dalam waktu kurang lebih 45 menit. Untuk sampai di desanya kita bisa menggunakan kendaraan roda dua dan empat namun untuk mencapai riam hanya bisa menggunakan kendaraan roda dua kira-kira 15 menit atau berjalan kaki selama 1 jam. Setelah mencapai lokasi, kita akan mendapati aliran riam setinggi 6 meter yang cukup deras dengan pemandangan bebatuan cadas dan hutan yang masih hijau.

      8. Lok Nila

       Lok Nila is an artificial dam fed by mountain water, unlike other dams, it is located in the middle of forest, it has a blue water is very clear and very refreshing. This tourism destination is located in Muang Village, Jaro District, approximately 60 km or 1 hour from the center of Tanjung, the capital regency.

     Lok Nila merupakan sebuah bendungan buatan yang di aliri oleh air pegunungan, Bendungannya tidak seperti bendungan lainnya, bendungan yang terletak di tengah hutan ini memiliki air berwarna biru kehijauan yang sangat jernih dan sangat menyegarkan. Objek wisata ini terletak di Desa Muang, kecamatan Jaro kurang lebih 60 km (1 jam) dari pusat Kota Tanjung.

9.  Goa Pundun
         Pundun Cave is located in Purui Village, one of village in Jaro District, approximately 65 km or 1.5 hours from the Capital Regency. In this place, you will be spoiled with fresh, clear blue mountains water which comes from within the cave.

Objek wisata Goa Pundun terletak di Desa Purui, Kecamatan Jaro dengan jarak tempuh kurang lebih 65 km atau 1,5 jam dari Pusat Kota Tanjung. Di Goa Pundun ini anda akan dimanjakan dengan kesegaran air yang jernih berwarna biru kehijauan yang berasal dari dalam goa tersebut.

     10.     Bukit Sialing
                Sialing Hill located in Nawin Village, Haruai District approximately 40 km or 1 hour drive from Tanjung, the Capital Regency. Arriving at the foot of the hill we will be treated to a view of the wall of the hill consisting of rocks and stones are usually used as rafling spot by some visitors, to reach the top of the hill we have to climb approximately 30 minutes. And at the top of the hill, we could enjoy the scenery quite make sense of fatigue on the way was lost. In addition, there are interesting spots around Sialing Hill which can also be visited like Tabala Mayat Cave and Kelelawar Cave.

         Objek wisata bukit sialing terletak di Desa Nawin, Kecamatan Haruai dengan jarak tempuh. Sesampainya di kaki bukit kita akan disuguhi pemandangan dinding bukit yang terdiri atas bebatuan cadas dan biasanya di gunakan sebagai wahana rafling oleh beberapa pengunjung, untuk mencapai puncak bukit perlu mendaki jalur yang cukup menanjak kurang lebih 30 menit. Dan di puncak bukit, kita bisa menikmati pemandangan yang cukup membuat rasa penat dalam perjalanan terasa hilang. Selain itu juga, ada spot menarik di sekitar Bukit Sialing yang juga bisa dikunjungi yakni seperti Goa Tabala Mayat dan Goa Kelelawar.

11. Riam Kinarum Indah

Kinarum cascade located in Kinarum Village, Upau District, approximately 40 km or one hour from Tanjung, the capital regency and can be reached within 45 minutes. Kinarum cascade is a dam which consisting of a fairly large rocks with clear mountain water flows.

Riam Kinarum terletak di Desa Kinarum, Kecamatan Upau yang berjarak kurang lebih 40 km dari pusat Kota Tanjung dan dapat di tempuh dalam waktu 45 menit. Riam Kinarum merupakan sebuah bendungan yang terdiri atas bebatuan cadas yang cukup besar dengan aliran air pegunungan yang sangat jernih.kurang lebih 40 km atau 1 jam perjalanan dari pusat kota. 

Let's be part of this spectacular cultural event ! See ya in Tabalong Ethnic Festival on February 2016, 15 until 21 in Tanjung, Tabalong Regency, South Borneo, Indonesia. 
Selasa, 19 Januari 2016
Tabalong Ethnic Festival V akan digelar kembali tanggal 15-21 Februari 2016 di Tanjung - Kalsel.
Yuks siapkan diri untuk menyaksikan meriahnya rangkaian TEF berupa Art Performance, Voice Of Borneo, Ethnic Carnaval, Sasirangan Fashion Show, Traditional Martial Art, Traditional Game Workshop, Karasmin Music Festival, Panting Music Festival, & Tourism Expo..
Buat teman2 yang mau ikut lomba, batas pendaftaran :
- Ethnic Carnaval s/d 31 Januari 2016
-Karasmin Music Festival s/d 5 Januari 2016
- Sasirangan Fashion Show s/d 10 Januari 2016.
Info lengkap :
Pin BBM : 56E940E6
Email : tef2016@gmail.com
FB : Tabalong Ethnic Festival
IG : TEF2016
Blog : visittabalong.blogspot.co.id
Telp : 0526-2025297
          087716196544
          085249325677
#mahakaryabanua #tef2016
Sabtu, 09 Januari 2016
KARASMIN MUSIK FESTIVAL 2016
Tanjung,17 Februari 2016
Se - KALSELTENG
 
Syarat Pendaftaran 
  • Masing- masing band membawakan 2 lagu daerah Kalimantan selatan (lagu banjar) dengan aransement bebas (Kecuali underground/metal/scream)
  • Durasi maximal 15 menit untuk 2 lagu (termasuk cek sound)
  • ‪Setiap band di perbolehkan menyertakan alat musik tradisional
  • ‪Jumlah peserta TERBATAS HANYA UNTUK 20 BAND Se KALSELTENG !!!
  • Pendaftaran Rp.150.0000/band, Bisa di transfer ke BRI Cab.Tanjung Nomor Rekening 0249-01-008292-53-8 atas nama Perkumpulan Putera Puteri Saraba Kawa.
  • ‪Pendaftaran di tutup tanggal 5 februari 2016, Tempat pendaftaran Rumah Belajar Sarabakawa (Rumbel), Komplek Stadion Olahraga Pembataan, Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
  • Technical‬ meeting Tanggal 8 februari 2016 (Rumah belajar sarabakawa) & di wajibkan membawa bukti Transfer bagi yg melakukan pembayaran via Transfer.
  • CP  Neo (082351206631/087716696037/BBM 2A2CE00F)
    Odon (082277155592)
     
  • Pendaftaran via online klik disini
Jumat, 08 Januari 2016
Tabalong Ethnic Festival Proudly Present
FASHION SHOW SASIRANGAN
15 Februari 2016
Fashion Show Sasirangan merupakan salah satu rangkaian event TEF 2016.
Come join with us!
Pendaftaran di tutup tanggal 10 februari 2016.

Ayo Daftar Sekarang, sebelum pendaftarannya ditutup
Contact Person : 085828940943, 085246455751 (Erni Yulida)
Tempat Pendaftaran :
Rumah Belajar Saraba Kawa, Komplek Stadion Olahraga Pembataan, Kec. Murung Pudak
See you soon in Tabalong Ethnic Festival 2016
Download formulir pendaftaran disini
Selasa, 05 Januari 2016


That video was taken by Barry Kusuma (Travel Photographer of Indonesia Ministry), one year ago exactly on February 2015. Tabalong Ethnic Festival (TEF) is an annual event of Tabalong Regency, South Kalimantan Province, Indonesia. TEF is one of the most awesome Cultural Festival in Indonesia. In here, you can see the harmony and exoticsm of Dayak and Banjar Cultures, the typical tribe of South Kalimantan.
 
A good news! In this year, TEF 2016 will add some new stuff which we didn't find in TEF 2015 like Voice of Borneo, Fashion Show Sasirangan, Traditional Games and Martial Art and Tourism Expo.
some event will be held in TEF 2016, such as :
1. Ethnic Carnival
It will show us about traditional costume of Banjar and Dayak Tribe, the original and modified costume.  And then also, costumes which representated a Banjar or Dayak Figure, flower and animal which typical of South Kalimantan.
Ethnic Carnival TEF 2015


Ethnic Carnival TEF 2015
Ethnic Carnival TEF 2015
2. Voice of Borneo
Music performance that contains colaboration of Banjar, Dayak Traditional Music Instrument (like Kuriding, Panting, Babun, Sentokong, Kurung-Kurung, Safe and etc) with Modern Music Instrument. As we know, because this is a new event in TEF so this event is expected to be like video below,


3. Fashion Show Sasirangan
Sasirangan is typical cloth of South Kalimantan and one of Indonesia Heritage, it similiar with Batik but has different of making process, it has many motive and so colorful. So, TEF will be show us how beautiful it is.
 
source : antaranews
4. Band Music Festival
In this event, you will hear and watch how beautiful Banjar's Music and Songs.

5. Marudai and Panting Music Festival
Marudai is a talkshow which use Banjar languange, in there we can get and share information about art, tourism and cultures of South Kalimantan. And then inside a talkshow, we will entertained by Panting Music.

Did you know Panting? Panting is traditional music instrument of Banjar Tribe. Panting has strings like a guitar, the sound  almost like as a guitar also, if we collaborate panting with viola, guitar and others,  Panting always sounds dominantly.
Panting, one of Indonesia Heritage
 

6. Tourism Expo
It will show us creative economy products of South Kalimantan's Tourism, such as sasirangan products, culinary, photograph and etc.

7. Traditional Games of South Kalimantan
Because so many traditional games of South Kalimantan (like Balogo, Bagasing, Asinan and etc) almost extinct and replaced by many modern games, so TEF will re-appear it.
Balogo, source : https://elang114.wordpress.com/2013/06/25/balogo-2/

8. Performance Art
In this event, TEF will present not only the traditional dances, music but any culture products of South Kalimantan and maybe you can’t find in other places in Indonesia.
TEF 2015
Manaik Manau : Traditional ceremony of Dayak Deah, Climb a "Manau", tree that full of thorns
9. Traditional Martial Art Of South Kalimantan
Bakuntau, maybe sound “stranger” but it is one of South Kalimantan’s Traditional Martial Art and almost extinct, Bakuntau followed by traditional music instrument like Babun and Gong.

So do you want to hear the fluty “Voice of Borneo” and Panting? Do you want to see the Beauty of Sasirangan?

Do you want to be a part and witness Excotism and Harmony of Banjar and Dayak Culture in South Kalimantan?

You can get it all only just for a week. We are waiting for you on February 15, 2016 until February 21, 2016 in Tanjung, Tabalong Regency, South Kalimantan, Indonesia. On this very ExtraOrdinary Event “Tabalong Ethnic Festival 2016”. See you soon..


For further info please call +62 526 – 2025297 or e-mail : admin01@perkumpulanpusaka.org, we’ll be please to help.
See you soon at Tabalong Ethnic Festival 2016.